MAKNA MODERNISASI
Tulisan ini sekedar untuk meluruskan persepsi yang kurang pas mengeani makna modernisasi dalam masyarakat Indonesia.
Dahulu para wanita Jawa memakai kebaya dan rambut disanggul dan nampak anggun seperti “Kartini” yang diperankan oleh siswa putri dari taman kanak-kanak, SD, SMP hingga SMA dalam peringatan Hari kartini setiap tanggal 21 April. Disamping baju kebaya Jawa ditampilkan juga busana adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia dan dalam acara peringatan tersebut diselenggarakan lomba memasak makanan tradisional. Sekarang kalau ada siswa putri yang rambutnya diekor kuda atau dikelabang dibilang ‘jadul’ oleh teman-temannya. Pada acara bebas di luar kampus/sekolah remaja putrid mengenakan busana ‘keke’ alisan busana mini dengan rambut yang dicat macam-macam. Para wanita dari mahasiswa, ibu rumah tangga, guru, pegawai bahkan nenek-nenek memakai celana panjang dan rambut dipotong pendek ala priya, mereka sudah merasa modern. Peralatan, busana, makanan, hobby dan kebiasaan atau pola hidup yang serba praktis mereka anggap sebagai bagian dari modernisasi.
Dari kisah nyata tersebut diatas, penulis ingin menggarisbawahi masalah modernisasi dalam konteks yang sebenarnya dan ini menjadi materi pelajaran sosiologi sma kelas XII IPS yang harus dipelajari.
Modernisasi merupakan perubahan masyarakat baik unsur sosial maupun kebudayaan dari hal yang tradisional menuju modern dalam segala aspeknya. Hal-hal yang bercorak tradisional yang ditengarai kurang cocok adalah pola kikir yang lebih cenderung irasional, monotun, fatalism, dan ikatan ikatan tradisional yang berupa adat-istiadat kadang-kadang memberi kesan ‘ribet’ melelahkan dan kurang praktis. Masyarakat mulai perpaling pada hal-hal yang praktis dan rasionalitis.
Bagi Negara yang sedang berkembang “modernisasi” merupakan cara yang dipilih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena cara-cara tradisional ternyata kurang cocok maka perlu perubahan. Cara yang ditempuh biasanya mengikuti pola yang dilakukan oleh Negara maju (di barat) yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengadakan industrialisasi dan mengembangkan ekonomi. Para ahli memberikan beberapa unsur sebagai konsep persyarakan perubahan tersebut. Konsep yang ditawarkan antara lain : masyarakat harus bersikap demokratis, aktif dan berani mengeluarkan pendapat, terbuka dan siap menerima perubahan, menghargai harkat orang lain, percaya pada keberhasilan ilmu pengetahuan, terlibat perencanaan dalam arti penerapan system managemen dalam kehidupan sehari-hari, menghargai waktu serta orientasi nilai budaya ke masa depan. Konsep tersebut harus diimbangi dengan cara berfikir ilmiah, system administrasi Negara yang rapi, pengumpulan data yang teratur, dan sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial dan peran serta media massa dalam memberikan informasi.
Dalam proses modernisasi sering masyarakat meniru dan menerapkan unsur budaya Barat apa adanya tanpa seleksi. Proses meniru budaya barat demikian disebut westernisasi. Westernisasi tidak dapat dielakkan berkat kemajuan teknologi bidang komunikasi baik melalui media cetak, elektronik dan internet.
Harapan : Masyarakat Indonesia modern tetapi masih tetap memiliki jati diri sebagai bangsa yang berbudaya ketimuran yaitu menjunjung tinggi nilai moral dan etika.
Mudah-mudahan tulisan di atas membatu anda yang sedang belajar sosiologi di kelas XII IPS.
Buatlah essay dan kirimkan ke guru pendamping matpel sosiologi! Judul : Modernisasi bukan Westernisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar